Langkah Strategis Untuk Ketahanan Pangan, Pemkot Jambi Gelar Sosialisasi Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA)
Admin
13 November 2025
Jambi – Sebagai langkah strategis dalam meningkatkan ketahanan pangan di Kota Jambi, Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi gelar Sosialisasi Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan dengan tema Penguatan Analisis Ketahanan dan Kerentanan Pangan Daerah melalui FSVA tahun 2025, bertempat di Aula Bappeda, Kamis (13/11/2025).
Kegiatan yang diselenggarakan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kota Jambi ini dibuka secara langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. H. A. Ridwan, M.Si., mewakili Wali Kota Jambi, Dr.dr. H. Maulana, M.K.M.
Penyusunan FSVA ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Jambi dalam memperkuat sistem perencanaan dan intervensi ketahanan pangan yang berbasis data dan analisis parsial yang sejalan dengan arah kebijakan Badan Pangan Nasional (BPN).
Dalam sambutannya, Sekda A. Ridwan menyampaikan, Pemetaan terkait ketahanan dan kerentanan pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota dalam mengidentifikasi wilayah yang masuk pada kategori rawan pangan atau rentan mengalami kerawanan pangan.
“Hal ini dimaksudkan untuk dapat memastikan, intervensi program-program dari berbagai sektor, baik itu pertanian, kesehatan maupun infrastruktur penunjang lainnya dapat tersinkronisasi, dan fokus pada wilayah-wilayah prioritas hasil pemetaan tersebut, guna mendapatkan hasil yang lebih efektif,” ujarnya.
Ia juga menyebut, bahwa saat ini fokus Pemerintah Kota Jambi ada pada 11 Program Kota Jambi Bahagia. Yang menurutnya, hasil pemetaan ini dapat menjadi blueprint atau panduan untuk merumuskan solusi yang efektif.
“Sejatinya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, harus berdasarkan bukti atau data (evidence-based policy), sehingga dapat mensinergikan program lintas sektor. Dengan mengetahui wilayah prioritas penanganan, maka alokasi anggaran menjadi lebih efisien dan tepat sasaran, sehingga dapat memaksimalkan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat di wilayah rentan,” sebutnya.
“Dengan adanya Peta Kerawanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) ini kami harapkan dapat menjadi salah satu instrumen, dalam verifikasi data penerima manfaat, sehingga dapat dipastikan, masyarakat yang berada dalam wilayah yang rentan terhadap kerawanan pangan memperoleh Kartu Bahagia, yang merupakan salah satu program prioritas,” lanjutnya.
Dikesempatan itu, Sekda juga ungkapkan, berbagai program unggulan. Seperti, Bank Harkat guna mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif di Kota Jambi, dengan menyediakan dukungan finansial krusial bagi kelompok usaha masyarakat.
“Inisiatif permodalan ini berjalan beriringan dengan Program Balikat, yang memastikan masyarakat, khususnya pemuda, memiliki keterampilan dan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri dan dunia kerja. Kolaborasi ini dirancang untuk memberdayakan, meningkatkan daya saing, dan secara signifikan memperbaiki taraf hidup masyarakat,” ungkapnya.
Sekda Ridwan berharap dengan berbagai kebijakan, melalui program-program Pemkot Jambi dapat secara signifikan mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi masyarakat yang rentan terhadap kerawanan pangan dan dampak gejolak harga, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat menuju Kota Jambi BAHAGIA.
”Hal ini merupakan ikhtiar kita bersama, yang tentunya memerlukan kolaborasi dan sinergi bersama semua pihak,” pungkas Sekda A Ridwan.
Melalui penyusunan peta FSVA ini diharapkan Pemkot Jambi bisa lebih mengupdate informasi, yang pada dasarnya ketahanan pangan Kota Jambi, berada pada level 5, yang artinya berada pada level tahan pangan dan target kedepan adalah level 6 atau level sangat tahan pangan.
Selain guna meningktakan ketahanan pangan di Kota Jambi, kegiatan ini juga menjalankan amanat Undang-undang No.18 tahun 2012 tentang pangan dan Peraturan Pemerintahan No.17 tahun 2015 tentang ketahanan pangan dan gizi. Dima mengamanahkan bahwa pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya berkewajiban menyusun dan mengembangkan sistem informasi pangan yang terintregrasi, dan selanjutnya dapat digunakan sebagai perencanaan, pemantauan, serta evaluasi.
Sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, dengan sebagai peserta, yaitu, OPD terkait dilingkungan Pemkot Jambi, Camat dan Lurah, serta Instansi Vertikal.