Hadapi Tantangan Digitalisasi, Pemkot Jambi Gelar Seminar 'Mendidik Anak di Era Digital'

JAMBI- Tantangan digitalisasi patut disikapi dengan bijak, terutama jika digitalisasi tersebut menyentuh usia yang rentan, yaitu anak-anak. Menghadapi tantangan tersebut, Pemerintah Kota Jambi bersama Bunda PAUD Kota Jambi menggelar seminar psikologi-literasi digital dengan judul, "Mendidik Anak di Era Digital". Menghadirkan praktisi dan peneliti neuro-science, dr. Aisyah Dahlan, seminar sehari tersebut diselenggarakan bertempat di Aula Griya Mayang Rumah Dinas Wali Kota Jambi Rabu (14/6).

Membuka secara resmi kegiatan tersebut, Sekda Kota Jambi, A. Ridwan. Turut hadir dalam seminar tersebut, Bunda PAUD Kota Jambi, Hj. Yuliana Fasha, Kepala Disdik Kota Jambi, Camat, pendidik dan organisasi wanita di Kota Jambi. Dalam kesempatan itu, turut dicanangkan pula gerakan "Tidak Menerapkan Tes Calistung Sebagai Syarat Masuk SD" bagi anak PAUD Kota Jambi yang akan memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar, oleh Sekda Kota Jambi dan Bunda PAUD Kota Jambi.

Dalam sambutannya, Sekda Kota Jambi utarakan bahwa para pendidik di Kota Jambi dihadapkan dengan berbagai tantangan yang berkaitan dengan kemajuan zaman, salah satunya adalah kemajuan digitalisasi yang demikian pesatnya. Ia berharap tenaga pendidik di Kota Jambi dapat mengambil informasi dan ilmu baru dari seminar tersebut, untuk kemudian kedepannya bisa diterapkan dalam mengajarkan anak-anak di sekolah, terutama pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

"Di era digital ini ada dampak negatif dan positifnya. Jadi kita harus memahami serta menyikapi dengan bijak. Jangan sampai anak-anak kita terpengaruh oleh hal-hal yang tidak kita inginkan, berdampak negatif bagi mereka. Oleh karena itu dibutuhkan pola asuh yang benar. Mari kita ambil informasi dan ilmu baru yang bermanfaat, yang akan disampaikan oleh pakarnya," ujar Sekda Ridwan.

Dalam seminar itu, dr. Aisyah Dahlan memaparkan materi berjudul, "Mendidik Anak Generasi Post Gen Z Dalam Era Digital". Dalam paparannya Dr. Aisyah menjelaskan bahwa setiap anak memiliki keunikan, kepribadian, bakat, dan karakter yang berbeda-beda. Di era digital ini, orang tua perlu mendidik anaknya dengan bijak karena cara mendidik anaknya, akan berubah pada setiap generasi.

Lebih lanjut, peneliti neuro-science itu menilai, seringkali orang tua keliru dengan cara mendidik anak-anak mereka, apalagi jika anak tersebut tergolong generasi Alfa. Dimana generasi ini, sejak mulai belajar menulis atau membaca, beraktifitas, dan berinteraksi sudah mengenal sekaligus memanfaatkan teknologi internet dan media sosial.

"Biasanya orang mengenal ini dengan istilah digital native. Sebagai orang tua bagi anak, kita harus selalu meluangkan waktu untuk mendengar dan belajar bersama anak," ujar dr. Aisyah Dahlan.

"Terus belajar dan menyesuaikan untuk menjadi orang tua yang baik. Bisa menemukan potensi dan keunikan pribadi masing-masing anak dan selalu mengajarkan anak untuk mengambil hikmah dan pelajaran dari kesalahan yang mereka lakukan," pungkasnya.