Dekranasda Kota Jambi Kembali Terbitkan Buku Motif Teranyar Batik Jambi
Admin
14 Oktober 2023
Jambi, InfoPublik - Bertempat di Karunia Global School (14/10/2023), Dekranasda Kota Jambi menggelar Rapat Kerja Daerah Tahun 2023 yang dirangkai dengan peluncuran buku motif batik Kota Jambi, serta ajang perpisahan bagi Ketua Dekranasda Hj. Yuliana Fasha, S.E., M.Si. Ak. Ca, serta Wakil Ketua Dekranasda Dr. dr. Hj. Nadiyah, Sp.OG. Acara tersebut juga bagian dari Peringatan Hari Batik Nasional yang diselenggarakan secara khusus oleh Dekranasda Kota Jambi.
Turut hadir dalam acara tersebut, Staf Ahli Wali Kota Jambi Moncar Widaryanto, OPD Pemkot Jambi, Kepala Kantor Bahasa Jambi, penggiat seni dan budaya batik, serta pelaku usaha batik dan makanan minuman binaan Dekranasda Kota Jambi.
Rangkaian acara diawali dengan pemaparan program kerja Dekranasda kedepan dan evaluasi kinerja selama periode tahun sebelumnya. Penampilan peragaan busana etnik batik Jambi juga meramaikan kegiatan tersebut. Selebrasi peluncuran buku motif batik Jambi, menjadi puncak rangkaian acara tersebut.
Sebagaimana diketahui bahwa masa kepemimpinan Ketua Dekranasda Kota Jambi, Yuliana Fasha tak lama lagi segera berakhir. hal tersebut seiring dengan Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha yang pada awal November mendatang purna tugas sebagai Wali Kota Jambi.
Dalam sambutannya, Yuliana Fasha sampaikan salam perpisahan kepada seluruh jajaran Dekranasda Kota Jambi dan pengrajin Batik, yang tergabung dalam Asosiasi Batik Jambi (ASBAJA), maupun pelaku UMKM makan minum yang tergabung dalam Asosiasi Makan Minum Kota Jambi (ASMAMI).
Yuliana ungkapkan bahwa selama 10 tahun mengabdi sebagai ketua Dekranasda Kota Jambi tentu banyak sekali kekurangan yang ada pada kepemimpinannya.
"Rapat kerja Dekranasda ini sekaligus menutup masa bakti saya. Momen terkahir saya pada acara yang dikemas dalam rakerda. Tentunya banyak kekurangan selama perjalanan 10 tahun ini. Maka dari itu saya juga mohon maaf atas kekurangan yang dimaksud," ungkap Yuliana saat itu sembari menahan haru.
Dekranasda bagi Yuliana adalah sebagai sarana untuk menghimpun potensi para pemangku kepentingan dalam mengembangkan produk kerajinan. Hal tersebut juga merupakan upaya pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah, selain juga berfungsi untuk meningkatkan kontribusi industri kerajinan dalam pembangunan nasional dan daerah. Sejalan dengan hal tersebut, ia menyampaikan bahwa, fungsi tersebut akan berjalan dengan baik apabila seluruh pemangku kepentingan dapat bersinergi dengan baik.
"Sinergisitas adalah kunci utama dalam membangun kemajuan Dekranasda maupun produk unggulan binaan Dekranasda. Sinergisitas tersebut harus tertuang dalam program-program kerja yang implementatif dan solutif hingga pada akhirnya upaya pengembangan kerajinan dan para perajinnya dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan," jelasnya.
Yuliana juga berharap Dekranasda Kota Jambi mampu bertransformasi dan adaptif menjawab tantangan yang makin dinamis saat ini dan dimasa yang akan datang.
"Saat ini dunia telah bertransformasi demikian cepatnya. Digitalisasi sudah menjadi trend. UMKM dan Dekranasda harus adaptif, mampu menjawab perkembangan jaman. Kita tidak bisa berjaan dengan cara yang biasa, karena kita pasti tertinggal," pungkasnya.
Sementara itu, Staf Ahli Wali Kota Jambi, Moncar Widaryanto mengatakan, berbagai keragaman budaya yang ada di Kota Jambi diharapkan menjadi modal meningkatkan ekonomi kreatif hingga menjadi primadona bagi industri kecil dan rumah tangga.
"Salah satu UMKM unggulan yang dimiliki Kota Jambi adalah produksi batik Jambi. Jumlah pengrajin diharapkan terus meningkat dan kreativitasnya. Agar generasi muda juga turut mengembangkan kreasi motif batik Jambi," ujarnya.
Motif batik Jambi sebutnya, telah dikembangkan sesuai kearifan budaya lokal. Itu menjadi nilai tambah tersendiri bagi produk batik Jambi. Moncar berharap peran Dekranasda mampu menanamkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kerajinan sebagai bagian dari upaya melestarikan identitas budaya Jambi.
Raden Akhyar, Ketua Pengurus Asosiasi Batik Jambi (ASBAJA) sampaikan apresiasinya kepada Hj. Yuliana Fasha yang telah berkontribusi luar biasa bagi perkembangan industri batik Jambi selama kepemimpinannya di Dekranasda.
"Asbaja berdiri Januari 2017. Selama itu pengrajin batik Jambi terus berkreasi, berinovasi dan tentunya dapat menunjukkan jati diri sebagai pengrajin untuk mencapai kesejahteraan baik secara pribadi maupun secara kelompok. Berbagai tantangan dalam proses produksi batik dapat kita atasi bersama berkat dukungan Ibu Yuliana," ujarnya.
Diakhir acara, seluruh pengurus Dekranasda, pengrajin batik dan pelaku UMKM, memberikan cinderamata tanda apresiasi dan perpisahan kepada Hj. Yuliana Fasha yang telah berkontribusi luar biasa membangun Dekranasda Kota Jambi dalam satu dasawarsa terakhir.
Penulis : Hendra
Penyunting : Abu Bakar