Langkah Kongkrit, Pj Wali Kota Jambi Panen Cabe Merah Siaga Inflasi
Admin
28 Desember 2023
Jambi, InfoPublik - Pemerintah Kota Jambi kembali melaksanakan aksi nyata dan langkah kongrit sebagai upaya pengendalian inflasi. Terutama dalam rangka menyambut Nataru yang menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap komoditas cabai, Pemkot Jambi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Jambi, melaksanakan panen perdana tanaman cabai di Kota Jambi.
Bertempat di lahan Balai Benih Holtikultura Kota Jambi di Kelurahan Mayang Mangurai Alam Barajo, Kamis pagi (28/12/2023), Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih melakukan panen perdana cabai merah. Panen perdana tersebut dilaksanakan bersama jajaran Forkompimda Kota Jambi.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Hermanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Sekda Kota Jambi A. Ridwan, Kepala BPS Kota Jambi Ahmad Fauzi dan jajaran OPD Pemkot Jambi.
Pemerintah Kota Jambi melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi selama ini telah membangun kolaborasi bersama Kelompok Tani Swadaya Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan Alam Barajo, untuk menggarap lahan produktif milik Pemkot Jambi itu.
Dalam sambutannya, Sri Purwaningsih sampaikan bahwa peningkatan permintaan komoditas cabai selalu terjadi menjelang perayaan hari besar keagamaan dan kenaikan inflasi pada bulan November terjadi disemua wilayah Indonesia, disebabkan oleh cabai merah.
"Menjelang Natal dan tahun baru telah kita laksanakan langkah-langkah kongrit untuk mengendalikan inflasi, terutama pada komoditas yang sedang bergejolak dipasaran. Seperti cabai merah ini. Kita juga siapkan lagi langkah-langkah untuk menghadapi lebaran dan Ramadan tahun depan. Semuanya ditujukan agar masyarakat terjaga daya belinya, terjangkau, ujar Sri dalam sambutannya.
Terkait "Gerakan Payo Menanam" yang telah dicanangkan Pemkot Jambi sejak beberapa tahun lalu, Sri meminta agar gerakan tersebut lebih diperluas cakupan ruang lingkupnya. Terlebih karakteristik kota-kota besar pada umumnya, keterbatasan lahan untuk aktifitas pertanian menjadi persoalan yang umum dihadapi.
"Menyikapi kondisi keterbatasan lahan di Kota Jambi, Gerakan Payo Menanam ini menjadi salah satu alternatif solusi dalam meningkatkan produksi komoditas penyumbang inflasi, seperti cabai merah, bawang merah dan cabai rawit. Saya harapkan gerakan dapat secara luas dilaksanakan oleh masyarakat, dengan memanfaatkan setiap jengkal lahan yang dimiliki, termasuk pemanfaatan polybag untuk penanaman di lahan terbatas, di depan rumah kita masing-masing. Sehingga hasilnya sedikit akan mengurangi beban petani di Kota Jambi, serta menekan pengeluaran rumah tangga," jelasnya.
Selain rutin melaksanakan rapat koordinasi mingguan bersama Mendagri, maupun secara internal dalam rangka evaluasi sekaligus akselerasi terhadap upaya pengendalian inflasi, Sri juga sampaikan bahwa Tim Percepatan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Jambi juga membentuk Satuan Tugas Khusus, dalam melaksanakan pemantauan dan pengawasan komoditas pokok masyarakat yang berada di berbagai pasar di Kota Jambi.
"Intervensi pasar juga dilakukan oleh Pemerintah Kota Jambi sejak beberapa waktu lalu, melalui kegiatan operasi pasar, gelar pangan murah, maupun subsidi terhadap selisih harga beli dan jual ditangan pedagang, agar harag yang diterima masyarakat adalah harga yang terjangkau. Tentunya kami akan terus melakukan pengawasan melekat di pasar," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, selain melaksanakan panen perdana, Sri Purwaningsih turut pula serahkan bantuan bibit ikan dan kambing kepada kelompok peternak di Kota Jambi. Selain itu, Sri juga membuka sesi dialog tanya jawab bersama petani pada acara tersebut.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pertanian Kota Jambi, Evridal Asri sampaikan bahwa Kota Jambi memiliki luas lahan pertanian lebih kurang 1400 hektar. 520 hektarnya merupakan lahan pertanian sawah dan sisanya diperuntukan bagi budidaya tanaman pangan holtikultura.
Dari 880 hektar lahan budidaya tanaman pangan holtikultura, setiap tahunnya untuk produksi tananam cabai, hanya berkisar kurang lebih kurang 15 sampai 20 hektar. Luasan tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan cabai di Kota Jambi yang berkisar 10 hingga 15 ton setiap harinya. Terlebih Kota Jambi juga berperan sebagai penyangga kebutuhan pangan daerah kabupaten sekitarnya.
"Ini akan menjadi tantangan bagi kami kedepannya untuk mengintensifkan dan mengoptimalisasi lahan pertanian di Kota Jambi untuk gerakan menanam cabai. Sehingga diharapkan dapat mengurangi kebutuhan pasokan yang besar setiap harinya di Kota Jambi," pungkasnya.
Pemerintah Kota Jambi, melalui TPID Kota Jambi telah menyusun berbagai rencana strategis upaya pengendalian inflasi Kota Jambi. Rencana strategis tersebut akan dilaksanakan dalam berbagai aksi dan langkah kongkrit jangka pendek maupun jangka menengah.
Langkah kongkrit tersebut diantaranya :
1. Mengoptimalkan kembali Toko TPID Kota Jambi yang berlokasi di Pasar Talang Banjar (kolaborasi dan kerja sama dengan Bulog Kanwil Jambi dan KPN-KPKJ). Optimalisasi bertujuan untuk intervensi dan pengendalian harga pasar terhadap penyediaan bahan pokok penting penyumbang inflasi di Pasar Talang Banjar (Beras, Cabai, Minyak, dsb). Toko TPID Kota Jambi ini juga bertujuan untuk menampung komoditas hasil panen petani Kota Jambi yang melakukan kegiatan pertanian skala kecil hingga besar (misalnya petani cabai, beras, dsb), dan juga meyakinkan petani, ada kepastian tempat untuk penjualan/pasar komoditas hasil pertanian petani, sehingga petani terus termotivasi untuk melakukan pertanian holtikultura di Kota Jambi.
2. Bantuan Transportasi bagi pelaku Transportasi Online/Ojek Online (yang dikelola oleh KPN-KPKJ). Ojek online ini akan melayani antar jemput siswa SMP di Kota Jambi. Upaya ini juga dalam rangka mendukung kebijakan Pemkot Jambi melarang anak sekolah membawa motor/kendaraan kesekolah.
3. Gerakan Payo Menanam Cabai yang dirangkai dengan penyerahan bantuan bibit cabai dalam polybag. Kegiatan ini sebagai langkah antisipasi memenuhi kebutuhan pasokan menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1445 H/2024 (Dilaksanakan Januari 2024).
4. Sidak Satgas Pangan akan dilaksanakan setiap minggu/pekan, menyasar gudang, pasar tradisional dan ritel modern dan bertujuan untuk memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan di Kota Jambi. Kegiatan akan dilaksanakan selama tahun 2024
5. Gerakan Pangan Murah menjelang Idul Fitri 1445 H
6. Operasi Pasar Murah, dilaksanakan setiap pekan, sebagai upaya intervensi dan stabilisasi harga pangan di pasar
7. Kerjasama Antar Daerah, untuk mengimplementasikan perjanjian kerjasama terhadap MoU yang telah dilaksanakan sebelumnya.
8. Penguatan sinergisitas dengan Pemerintah Provinsi Jambi dan stakeholder lainnya (Bank Indonesia, Bulog, BPS, Kab/Kota lain se-Provinsi Jambi), untuk membangun kolaborasi dan kerjasama dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Jambi.
Penulis : Hendra
Penyunting : Abu Bakar