PJ WALIKOTA JAMBI SRI PURWANINGSIH DORONG AGAR GENERASI MUDA BIJAK DALAM BERMEDIA SOSIAL
Admin
23 Januari 2024
Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya kalangan remaja. Salah satunya bijak bermedia sosial. Untuk itu, digelar sosialisasi bijak bermedia bagi siswa-siswi tingkat SMP dan SMA se-kota Jambi yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) kota Jambi.
Nara sumber sosialisasi menghadirkan Kawiyan selaku Komisioner KPAI, Nahar selaku Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPA serta Kasubdit Bintibsossos Ditbinmas Polda Jambi AKBP Dadang Djoko Karyanto.
Acara dibuka Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih di hotel Luminor, Rabu (23/1/2024). Hadir Asisten bidang Pemerintahan dan Kesra Sekda Kota Jambi, Fahmi. Sri mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan dana alokasi khusus dari Kementerian PPA sehingga acara dapat dilaksanakan. Sri berharap dukungan itu dapat bermanfaat bagi anak-anak di Kota Jambi.
Melalui media sosial, semua orang dapat mengekspresikan dirinya di depan khalayak umum, termasuk diantaranya pelajar. Pesatnya perkembangan teknologi informasi mempengaruhi segala bidang kehidupan, tidak terkecuali pendidikan. Sebagai pengguna, pelajar dituntut untuk secara positif menggunakan semua produk teknologi, termasuk media sosial.
Kepada anak-anak peserta sosialisasi, Sri Purwaningsih menyampaikan bahwa saat ini telah memasuki era digitalisasi yang tidak dapat dihindari.
“Kita hidup dalam dunia global. Internasional semuanya menggunakan digital dalam komunikasi yang ada saat ini. Tidak hanya di dunia pendidikan tetapi di dunia politik, ekonomi, sosial, budaya semuanya masuk ke dalam dunia digital.”
“Maksudnya apa, bahwa dalam dunia komunikasi kita saat ini tidak lagi seperti 15 atau 20 tahun yang lalu. Kalau (dulu) saya ingin ketemu pak Deputi, satu-satunya cara yaitu harus sowan untuk bertatap muka secara langsung,” ujarnya.
Jika digunakan dengan bijak, media informasi bahkan bisa mendatangkan penghasilan. Namun, di sisi lain media sosial juga bisa berdampak buruk apabila tidak digunakan secara bijak. Banyaknya lalu lintas informasi membuat pengguna perlu memilah mana yang akurat dan mana yang tidak tepat atau hoaks. Akibatnya, pengguna yang masih pelajar seringkali menggunakan media sosial atas dasar konsumsi tren atau sebagai kebutuhan untuk memuaskan diri tanpa menyadari akibat buruk dari penggunaan media sosial.
Masifnya pemakaian digitalisasi saat ini, tambah Sri, sedikit banyak dipengaruhi imbas dari pandemi covid-19 lalu. Dimana, banyak aktifitas masyarakat dilakukan secara daring atau online. Baik itu bekerja maupun proses belajar mengajar dari semua jenjang. Imbasnya, pemakaian gadget oleh anak-anak semakin intens. Jika tidak bijak, banyak masalah yang timbul. Mulai dari penipuan, pelecehan sampai penyebaran berita bohong.
“Dua tahun di dunia pendidikan cara belajar, cara memberikan pembelajaran, komunikasi antara pendidik dan peserta didik itu dilakukan secara daring. Nah, mau tidak mau anak-anak semua yang saat ini hadir, maka pada saat itu semuanya pegang alat (HP dan Laptop) untuk bisa mengikuti pembelajaran itu.”
“Maka anak-anakku sekalian kami Pemerintah Kota Jambi mengundang para pembina anak-anak secara nasional. Ini Deputi PPA hadir disini, Ketua KPAI hadir disini, kemudian penanggung jawab binmas Polda Jambi juga hadir di sini,” ujar Sri Purwaningsih.
Noverintiwi Dewanti selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) kota Jambi menjelaskan bahwa oeserta sosialisasi diikuti sebanyak 120 siswa-siswi tingkat SMP dan SMA se kota Jambi, di mana sebagian peserta itu tergabung dalam Forum Anak Bumi Angso Duo Kota Jambi.
Ditambahkannya, tujuan umum diadakannya acara, yakni generasi muda diharapkan mempunyai etika cakap dalam menggunakan media sosial serta mampu memfilter kebenaran informasi yang didapat dari media sosial.
“Adapun tujuan khususnya adalah yang pertama generasi muda cerdas dalam bermedia sosial serta mampu menyaring informasi dan tidak mudah terprovokasi. Yang kedua mampu menjaga sikap dan etika dalam berinteraksi dengan pengguna yang lain. Yang ketiga menggunakan media sosial sesuai dengan kebutuhan. Yang keempat generasi muda diharapkan mampu memaksimalkan manfaat penggunaan media sosial,” ujar Noverintiwi Dewanti dalam sambutannya