Kota Jambi Alami Sedikit Kenaikan Inflasi, Ini Beberapa Penyebabnya
Admin
01 April 2024
Jambi - Kota Jambi pada bulan Maret 2024 kembali alami inflasi. Namun dibanding bulan Februari 2024, kenaikannya relatif sangat kecil tidak jauh berbeda. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kota Jambi, Hendra Saputra dalam siaran persnya dihadapan awak media, Senin sore (1/4/2024).
"Bulan Maret 2024, Kota Jambi mengalami inflasi month to month (mtm) terhadap Februari 2024 sebesar 0,28%, dimana inflasi sebelumnya pada bulan Februari terhadap Januari, sebesar 0,24%. Artinya kenaikan ini sangat kecil dan tidak signifikan, hampir sama dengan bulan sebelumnya," ujar Hendra.
Lebih lanjut, Sekretaris TPID Kota Jambi itu juga sampaikan kondisi Inflasi year on year (yoy) Kota Jambi bulan Maret 2024 terhadap Februari 2023 sebesar 3,41%, berada pada posisi lebih tinggi dibanding inflasi yoy Maret 2024 sebesar 3,15%. Sedangkan inflasi tahun kalender Maret 2024 terhadap Desember 2023 sebesar 1,21% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi pada bulan Maret tercatat sebesar 106,40.
"Inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks 9 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 9,32%, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,53%, kelompok transportasi sebesar 1,86%, kelompok pendidikan sebesar 1,72%, kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran sebesar 1,62%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,03%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,71%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,37% dan kelompok kesehatan sebesar 0,30%. Sedangkan untuk 2 kelompok lainnya mengalami penurunan indeks. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,21% dan kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,07%. Data tersebut merupakan hasil pemantauan BPS Kota Jambi secara periodik. Secara umum, seluruh daerah di Indonesia, maupun secara nasional semua mengalami inflasi," ungkapnya.
Lebih detail, Hendra uraikan penyebab utama inflasi bulan Maret 2024 secara month to month adalah kelompok makanan minuman dan tembakau dengan andil sebesar 0,96%. Komoditas menyumbang utama inflasi kelompok ini adalah beras, daging ayam ras, pempek, petai, bawang putih dan telur ayam ras.
"Dua pekan pertama kita sempat dihadapkan pada trend kenaikan komoditas cabai. Alhamdulillah dengan determinasi dan kebijakan strategis Ibu Pj. Wali Kota, agar Pemkot Jambi bergerak cepat merealisasikan kerjasama antar daerah, yaitu pembelian cabai di daerah penghasil di Sleman dan juga intervensi pasar dengan subsidi harga menggunakan dana BTT, hasilnya dua pekan terakhir harga cabai melandai turun dan stabil. Dengan demikian cabai dan beberapa komoditas lain, mengalami deflasi dan berperan memberi andil menahan laju inflasi month to month bulan Maret," jelasnya.
Tercatat, Kota Jambi pada Maret ini menjadi daerah penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan tingkat inflasi month to month terendah se-Provinsi Jambi, selain Kabupaten Bungo (0,46%), Kabupaten Kerinci (1,41%) dan juga selain inflasi Provinsi Jambi sendiri (0,54%).
Penjabat Wali Kota Jambi jelas Hendra juga terus berupaya mengendalikan inflasi pada komoditas beras yang memberi andil cukup besar pada bulan Maret 2024, dengan beberapa strategi.
"Upaya stabilitasi pasokan dan harga pangan di tengah masyarakat, khususnya beras, gencar kita lakukan selama bulan Maret hingga April ini. Terutama selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Ibu Pj. Wali Kota telah melaunching program "Gebyar Ramadan 1445 H/2024", yang terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan. Yaitu "Bazar Pasar Murah" dan "Gerakan Pangan Murah" yang akan dilaksanakan di berbagai kecamatan dalam wilayah Kota Jambi. Juga Pasar Murah Bersubsidi, Bantuan Sosial, dan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tahap III bagi masyarakat keluarga penerima manfaat (KPM) yang masuk data DTKS atau data kemiskinan ekstrem, maupun masyarakat rentan miskin ekstrem yang ada di Kota Jambi," bebernya.
Dia juga berharap seluruh upaya kongkrit Pemkot Jambi dalam pengendalian inflasi dan menjaga daya beli masyarakat, dapat berdampak positif. Selain membantu masyarakat dalam menghadapi bulan Ramadan dan Idul Fitri mendatang, upaya pengendalian inflasi yang terus dilakukan juga dapat berjalan efektif.
"Kami juga terus mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying, bijak dalam konsumsi pangan maupun berbelanja menjelang lebaran. Kami pastikan stok pangan aman menjelang Idul Fitri dan pasca Idul Fitri. InsyaAllah kita terus menjaga stabilisasi harga maupun ketersediaannya di pasaran," pungkasnya