Tingkatkan Kualitas Keluarga, Pemkot Sarankan Jarak Ideal Kelahiran Anak
Admin
20 Januari 2023
JAMBI- Dari data Kota Jambi Dalam Angka 2022, jumlah penduduk Kota Jambi pada tahun 2021 mencapai angka 612.162 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,1 persen setiap tahunnya. Hal tersebut menjadi salah satu sinyal bahwa masyarakat Kota Jambi mulai teredukasi dengan baik tentang kualitas reproduksi keluarga.
"Masyarakat sudah mulai sadar dan teredukasi, membangun keluarga berkualitas itu sangat penting. Hal ini diindikasikan dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup stabil di Kota Jambi," ujar Kepala DPPKB Kota Jambi, Irawati Sukandar.
Irawati menambahkan, membatasi jarak kelahiran antara anak pertama dan kedua juga terus disosialisasikan pihaknya kepada Pasangan Usia Subur (PUS) ataupun pasangan yang baru menikah di Kota Jambi.
"Jarak ideal antara kelahiran dan kehamilan berikutnya adalah sekitar 2–3 tahun. Hal ini dikarenakan jarak kelahiran yang terlalu dekat sangat berisiko bagi kesehatan ibu dan janin dalam kandungan," katanya.
Menurutnya, hal itu sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Bukan tanpa alasan, WHO merekomendasikan untuk menunggu paling tidak 2-3 tahun antar kehamilan untuk mengurangi risiko kematian ibu dan anak, serta meningkatkan kesehatan ibu.
"Selain itu juga mencegah resiko stunting," jelasnya.
Kata Irawati, jarak kehamilan yang dekat antar anak ini masih banyak terjadi di Indonesia, khususnya Jambi. Untuk mencegah jarak kehamilan kurang dari dua tahun, Irawati menyarankan agar pasangan suami istri menggunakan alat kontrasepsi seperti pil KB, IUD, atau kondom.
"Data terakhir pada Desember 2022, jumlah PUS di Kota Jambi mencapai 76.934 pasangan usia subur," katanya.
Lebih lanjut Irawati menambahkan, pasangan usia subur berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik.
Pada masa ini, pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan reprduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi